Sabtu, 04 September 2010

Bangsa-bangsa berebut ikan

Tanpa kita sadari, setiap tahunnya ikan-ikan di daerah perbatasan hilang sebanyak lebih dari 200juta ekor. Dan uniknya, ikan-ikan yang hilang tersebut berasal dari indonesia bagian barat laut. Hilang kemanakah mereka? Apakah mereka pergi mencari ibunya? (hehehe kartun hatchi banget) ataukah mereka pasrah saja diculik oleh tetangga sebelah?

Seperti yang kita ketahui, indonesia memiliki batas perairan teritorial yaitu 12 mil dari ujung terluar pulau-pulau di Indonesia dan zona ekonomi eksklusif yang lebarnya 200 mil diukur dari garis pangkal laut wilayah Indonesia. Bagaimana jika dua negara menguasai laut yang lebarnya berhimpitan ? Saat SD, kita sudah pernah diajari, bahwa penyelesaiannya adalah kesepakatan 2 negara, agar pembagian luas wilayah laut adil.
Bagaimana jika salah satu negara melanggarnya? Apakah kita perlu perang?

Hello, plis deh, ini sudah jaman modern yaaa. . Sekarang kita lihat israel dan palestina. Dari jaman nabi musa sampai sekarang masih aja main perang-perangan. Banyak yang "katanya sih tidak berdosa" menjadi korban dari perang tersebut. Memang sih, dalam hukum dunia perang dianjurkan untuk menyelesaikan permasalahan. Dalam ajaran islampun kita dianjurkan untuk mencintai negara kelahiran kita. Tapi menurut saya, jika kita berperang, justru akan merusak negara kita. Bayangkan jika ada bom-bom berjatuhan, terjadi kebakaran hutan. Padahal negri kita ini dijadikan harapan oleh bangsa-bangsa seluruh dunia untuk menjadi jantung dunia dengan kelestarian alamnya yang bertujuan untuk mencegah pemanasan global.

Coba kita lirik negara china, jepang dan korea. Mereka mampu menjaga batas teritorialnya masing-masing dan menjadi negara yang maju. Nantinya mungkin mereka akan bersatu, menjadi negara yang semakin maju. Mereka berada dalam satu ruang lingkup dan ras yang sama. Ras mata sipit.

Sekarang bandingkan dengan negara-negara melayu. Negara-negara yang berkembang dan selamanya akan menjadi negara yang berkembang,atau bahkan semakin turun gara-gara rebutan ikan.

Saran saya, kita perlu mengadakan perjanjian diplomasi dengan tetangga sebelah, sebut saja swiper (swiper jangan mencuri) karena bentuk bumi kita dan pasang surut air laut mulai berubah seiring jalannya waktu dan mendekati kiamat. Pasti akan ditemukan keputusan yang adil.Apapun keputusan akhirnya, harus kita setujui.toh wilayah laut kita masih luas tapi kita sendiri belum bisa memanfaatkannya. Jika mereka kumat lagi (mencuri), kita curi juga punya mereka. (kalo begitu, masalah jadi tambah runyam).

Intinya, masalah perbatasan tidak akan pernah selesai jika kedua negara sama-sama munafik.

Sharing kesuksesan

Semalam saya menghadiri acara buka bersama yang dihadiri oleh teman-teman saya yang luar biasa . Kami berbicara masalah kesuksesan . Kesimpulan yang saya dapat dari hasil sharing adalah ternyata , kalau kita pikir-pikir, kesuksesan itu adalah benda pasif . Yang aktif adalah kita, yang berusaha untuk mencapai kesuksesan tersebut . Kegagalan adalah makanan pembangkit selera bagi orang-orang sukses, dan biarkan kesuksesan menjadi bagian dari perjalanan. Lebih beruntung jika kita menganggap kesuksesan adalah bagian dari perjalanan, bukan tujuan hidup. karena jika kita menganggap kesuksesan adalah tujuan hidup, maka jika kita telah meraihnya, kita akan merasa cukup. Jika kita percaya bahwa kesuksesan adalah bagian dari perjalanan hidup, kita akan memperoleh kesuksesan yang berulang-ulang. Dan kesuksesan yang berulang-ulang adalah cemilan dari orang yang sukses . Hidup DUTA JAYA COMMUNITY !

Kamis, 26 Agustus 2010

mohon maaf

maaf jika blog saya kurang bermutu . saya hanya iseng iseng membuat blog .

Jumat, 30 April 2010

sma 6 jogja


piano, gitar dan vokal oleh devina fleta

Kamis, 29 April 2010

gua lulus !


ini adalah bukti bahwa nama adalah doa.
devina : titipan ilahi
fleta : melesat dengan cepat (rejeki)
prilla : lahir di bulan april
masita : gambaran seorang wanita yang rela dibunuh raja fir'aun demi menyelamatkan anak-anaknya.

goodnight gals !


i'm ready to scrap !